Nugie, Sosok yang Ramah Lingkungan dan Ramah Manusia
- Nov 06, 2015
- Dian Ismarani
Agustinus Gusti Nugroho, yang akrab dengan panggilan Nugie, adalah seorang musisi hits sejak tahun '90an. Adik musisi legendaris Katon Bagaskara ini juga terkenal akan cintanya terhadap alam, yang bukan cuma dituangkan lewat musik, tapi juga aksi-aksi nyata. Lulusan Universitas Indonesia jurusan FISIP ini pun aktif menjadi Supporter Kehormatan WWF Indonesia dan Duta Lingkungan.
Saya beruntung banget, karena tepat sehari sebelum Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tanggal 5 November kemarin, saya bisa ketemu dan ngobrol seru dengan Nugie tentang generasi muda dan lingkungan Indonesia.
Halo Mas Nugie! Apa, sih, kegiatannya sekarang?
Kegiatan saya masih sama dari kuliah sampai sekarang, yaitu bermusik.
Saya juga seorang volunteer untuk berbagai kegiatan kemanusiaan dan lingkungan hidup, serta aktif di gerakan kesejahteraan anak-anak. Soalnya terlalu banyak anak sekarang yang terpaksa dewasa sebelum waktunya, dan itu meresahkan banget. Makanya saya tertarik dengan perlindungan anak, demi mengembalikan apa yang seharusnya mereka dapatkan dan rasakan sebagai anak-anak.
Apa yang membuat Mas Nugie sadar bahwa hidup ramah lingkungan itu penting?
Saya sebenarnya nggak pernah melabelkan diri sebagai orang yang hidup ramah lingkungan, lho. Sampai sekarang, saya cuma melakukan apa yang biasa saya lakukan dari kecil. Dari kecil, saya dididik untuk membantu Bapak dan Ibu, misalnya dengan bersihin got, nimbun sampah, dan merawat tanaman. Begitu dewasa, saya terus melakukan kegiatan-kegiatan itu. Bedanya, waktu kecil saya diperintah dan suka kesel. Kalau sekarang, sadar sendiri. Hahaha!
Jadi bisa dibilang yang “menggerakkan” saya adalah keluarga. Bukan ajaran sekolah, apalagi kuliah. Jadi kalau mau menanamkan pendidikan ramah lingkungan, keluarga adalah tempat yang paling tepat.
Bagi Mas Nugie, apa tantangan terbesar dalam bergaya hidup ramah lingkungan di Jakarta ini?
Kadang saya merasa kayak “berjuang” sendirian. Tapi saya semangat lagi setiap mengikuti event WWF Indonesia atau Kementrian Lingkungan Hidup. Walaupun aksi lingkungan hidup bagi beberapa institusi baru sekedar kemauan belum aksi nyata, sih. Seenggaknya, saya punya penyaluran untuk ngobrol tentang isu lingkungan.
Menurut Mas Nugie, kesadaran lingkungan anak-anak muda jaman sekarang gimana, sih?
Saya senang banget ngeliat anak muda jaman sekarang. Mereka punya semangat dan peluang besar untuk berkreasi. Entrepreneurship menjadi sebuah trend, dan CEO makin ke sini makin muda.
Tapiii saya juga punya concern, dengan tanggung jawab dan kemandirian yang begitu besar, mereka jadi menghilangkan apa yang mereka bisa jalani sebagai anak muda.
Jadi CEO di umur 20an, tuh, tanggung jawab besar, lho! Kalo saya dulu udah jadi CEO, kayaknya saya bakal stres! Lalu karena anak-anak muda ini memikirkan bisnis, saya jadi khawatir orientasi mereka adalah profit, bukan lingkungan. Di balik kebanggaan, ada juga kekhawatiran tentang itu.
Selain itu, sekarang ini, tekanan anak muda untuk mandiri sangatlah besar. Ini menjadikan mereka sangat kreatif, tapi juga merasa superior. Saat berdiskusi, mereka jadi lebih keras dan sulit menerima perbedaaan dan masukan.
Boleh kasih tips, kalau anak muda mau mengubah gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan, harus dimulai dari mana?
Mulainya bisa dari mengubah mindset. Apapun profesi kita, apapun bisnis kita, apapun mimpi kita, nggak akan pernah bisa tercapai kalau kita nggak punya alam yang kondusif.
Kita bisa gampang cari tahu tentang global warming, El Nino, dan berbagai isu lingkungan lainnya lewat Internet. Tugas besar kita adalah menyelaraskan keinginan kita dalam hidup ini dengan tanggung jawab kita menjaga bumi, tempat kita mewujudkan segala keinginan kita tersebut.
Untuk tindakan konkretnya, bisa dimulai dengan bawa kantong belanjaan sendiri, demi mengurangi konsumsi plastik.
Trus, saya sendiri selalu sepedaan kemana-mana, tapi saya nggak terlalu berharap anak muda mau ikutan, karena memang cuma orang gila yang mau naik sepeda panas-panasan dan debu-debuan, hehehe. Saya nggak ngajak, sih, tapi kalau bisa, ya hayok kita bareng-bareng!
Menurut Mas Nugie, bagaimana prospek energi ramah lingkungan di Indonesia?
Energi ramah lingkungan di Indonesia mungkin aja terwujud, sih, tapi masih banyak banget yang harus dibenahi. Salah satunya adalah ambisi politis masyarakat atau pemimpin negara. Misalnya, tenaga surya ‘kan sudah ada dari tahun ‘80an, tetapi sampai sekarang belum dijadikan pengganti fossil fuel, karena banyak kepentingan politik yang ikut campur.
Bukan berarti kita pasrah aja dan berhenti berusaha, lho. Kita cari aja gaya hidup alternatif yang nggak mengonsumsi energi berlebihan
Sebesar apa lingkungan mempengaruhi musik Mas Nugie?
Semua album saya, dari yang pertama sampai sekarang, sangat menggambarkan pengalaman saya bersentuhan dengan alam.
Bumi, Air, dan Udara adalah tiga album yang saya dedikasikan kepada pengalaman hidup saya dengan lingkungan. Saya nggak punya referensi cinta yang bisa saya tulis, sih, jadi tentang kehidupan alam aja, deh! Hahaha!
Makin kesini, saya makin yakin kalau alam adalah panggilan hidup saya. Buat saya, lebih mudah bicara dan bermusik tentang orang utan, misalnya, daripada tentang cewek.
Apa lagu ciptaan Mas Nugie yang paling berkesan, yang terinsiprasi dari lingkungan?
Pastinya Burung Gereja. Lagu itu fenomenal buat saya, dan ternyata fenomenal juga buat teman-teman pada masa itu. Burung Gereja adalah lagu yang sangat sederhana, karena sebetulnya lagu itu terinspirasi dari pengalaman pagi saya menuju studio.
Kebetulan hari ini Hari Satwa Nasional. Ironisnya, banyak fenomena perdagangan satwa (dilindungi?) lewat media sosial. Menurut Mas Nugie, apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk membantu mengatasinya?
Saya nggak tahu kenapa sebagian orang masih menganggap membeli dan memiliki satwa-satwa yang dilindungi sebagai sebuah achievement. Mereka bangga punya peliharaan hewan langka di rumah. Padahal bisnis itu merusak kestabilan ekosistem, karena hewan itu diambil dari habitat yang seharusnya diseimbangkan oleh hewan tersebut.
Kalau jaman dulu, sih, manusia purba berburu hewan untuk makan, untuk dijadikan pakaian. Tapi sekarang, kita ‘kan nggak perlu begitu lagi.
Saya pengen banget hukuman keras ditegakkan untuk mereka yang melakukan bisnis tersebut.
Sekarang saya juga lagi giat berkampanye dengan kawan-kawan di Garda Satwa untuk advokasi kasus-kasus di perkotaan, supaya para satwa mendapatkan haknya.
Di Indonesia, sedikit anak muda yang mau jadi dokter hewan atau bergerak di perlindungan hewan. Menurut Mas Nugie, apa sih penyebabnya?
Sekarang ini, kreatifitas makin tinggi, kreativitas juga makin besar, dan hal-hal ini membuat anak muda menjadi penghasil mesin uang.
Akhirnya, orientasi mereka adalah bisnis dan profit besar. Sedikit yang ingin memberikan dampak sosial. Menjadi expertise gorilla, penyu, dan hiu misalnya, jarang diminati dan ilmunya justru berkembang di luar negeri. Padahal, alam kita sangat kaya dengan spesies satwa.
Silakan, deh, kita berbisnis dan meraih achievement berupa materi. Tapi semua itu nggak akan banyak berguna kalau nggak membawa dampak baik buat lingkungan, terutama makhluk hidup lain selain manusia.
What is your first job?
Saya pertama kali bekerja untuk orang lain sebagai… penyiar radio. Waktu itu belum lulus kuliah. Saya justru jadi penyiar radio karena saya harus bayar kuliah.
Thanks, Mas Nugie! Semoga makin banyak anak muda Indonesia yang cinta sama lingkungan, ya!
Kategori
Profesi Terkait Lainnya
Jurusan Terkait
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus