8 Langkah Penting yang Harus Kamu Lakukan Untuk Menentukan Jurusan Kuliah
- Nov 22, 2016
- Laila Achmad
Memilih jurusan kuliah memanglah problem hidup semua anak kelas 12, dari zaman batu sampai sekarang.
Hampir setiap hari, Youthmanual selalu dibanjiri dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, “Kak, aku cocoknya masuk jurusan apa? Jurusan A atau B? Aku bisa lintas jurusan nggak? Prospek kerja jurusan C bagus nggak? Kak, jawab pertanyaanku, Kak! Jawab! Jawaaaaaab!”
Pertanyaan-pertanyaan yang semuanya senada tersebut nggak hanya dilayangkan lewat kolom Tanya Youthmanual, tetapi juga lewat chat LINE Youthmanual, e-mail, merpati pos, sinyal asap, darat, laut, dan udara.
Menjelang akhir tahun begini, pertanyaan-pertanyaan galau tersebut semakin banyak. Mungkin karena banyak dari kamu mengejar SNMPTN, ya, sehingga harus buru-buru memutuskan jurusan kuliah, supaya di bulan Februari nanti—saat mendaftar SNMPTN—pilihanmu sudah mantap (baca timeline-nya persiapan menuju SNMPTN dan SBMPTN 2017 di sini, ya!)
Walaupun kakak-kakak Youthmanual sudah lama lulus kuliah *ehem*, kami masih ingat, kok, pusingnya memilih jurusan.
Mau pilih jurusan A, tapi nggak bakat;
Naksir sama jurusan B, tapi Papa Mama bilang prospek kerjanya jelek (yakin percaya?);
Mau pilih jurusan C, tapi nggak minat samsek;
Mau pilih jurusan D, tapi nggak yakin bisa lintas jurusan;
Mau pilih jurusan E, tapi nggak yakin bisa tembus, karena pesaingnya banyak, atau passing grade-nya dianggap tinggi;
Mau pilih jurusan F, tapi nggak pede karena jurusannya kayaknya nggak bergengsi...
... tapi, tapi, tapiiii melulu!
Sebenarnya Youthmanual mungkin sudah puluhan kali menjawab pertanyaan ini di Tanya Youthmanual, dan sudah pernah membuat ratusan artikel seputar topik ini.
Tapi demi kamu, berikut kami rangkumkan kembali berbagai pembahasan yang sudah lalu, seputar pemilihan jurusan kuliah. Semoga habis ini kamu nggak galau lagi, ya!
1. Dengarkan kata hati dan perhatikan minat pribadi dirimu sendiri. Ini paling penting!
Banyak sekali mahasiswa memilih jurusan kuliah yang nggak sesuai minat aslinya karena, misalnya, tuntutan orangtua, atau karena menganggap jurusan tersebut punya prospek kerja bagus. Ujung-ujungnya? Entah mereka kuliah dengan tersiksa, atau malah pindah kuliah sekalian.
Kalaupun mereka kuliah sampai lulus, pada akhirnya mereka berkarier sesuai dengan minat mereka sendiri. Kalau kamu nggak percaya, ketahuan kamu nggak pernah baca artikel-artikel Profesiku! Karena di seri tersebut, ada banyak kakak-kakak profesional yang jurusan kuliahnya dulu nggak nyambung dengan profesi yang mereka jalankan di kemudian hari... dan nggak masalah, tuh!
Kenapa jurusan kuliah dan profesi mereka bisa nggak nyambung? Ya, karena ternyata passion mereka bukan di jurusan kuliahnya. Walaupun ilmu dan manfaat yang mereka dapatkan di kampus tetap berguna, ya.
2. Untuk menentukan minat dan passion, jawab tiga pertanyaan ini
Nggak ada siapapun—termasuk Youthmanual—yang bisa mendikte apa minat dan passion kamu, karena ini adalah hal yang sangat personal. Hanya kamu yang bisa merasakan passion-mu, walaupun kamu nggak pernah “melihat”nya.
Ibaratnya, Tuhan. Mungkin kamu nggak pernah melihat Tuhan, tapi kamu punya keyakinan terhadapNya dan merasakan kehadiranNya, ‘kan? Syedappp.
Meski demikian, supaya tabir passion-mu terbuka (uhuy), coba tanyakan tiga pertanyaan ini ke dirimu sendiri:
a. Selama sekolah, apa kecenderungan minatmu, di kelas maupun di luar kelas? Nilamu paling bagus di mata pelajaran apa? Di sekolah, kamu ikut ekskul apa? Yo’i, ekskul bisa mencerminkan jurusan kuliahmu, lho!
b. Apa bidang yang kamu sangat kamu cintai? Kalau sudah tahu, tes "cinta"mu! Caranya adalah dengan membayangkan worst-case scenario-nya.
Misalnya, kamu merasa suka Matematika, karena nilai pelajaran Matematika kamu bagus-bagus. Coba tanyakan ke dirimu sendiri, kamu rela nggak setiap hari mengerjakan puluhan soal-soal Matematika cuma karena ISENG, bukan karena mau ada ujian atau PR?
Atau saat lagi pergi liburan, kamu mau nggak iseng-iseng menyelesaikan soal-soal Matematika sambil bersantai di pantai, karena kamu enjoy, ibarat sedang mengerjakan sudoku atau TTS?
Atau misalnya, kamu merasa suka Musik. Kamu bakal masih suka Musik nggak, kalau kamu harus membuat artikel atau penelitian musik secara ilmiah, dan harus berkutat dengan puluhan teori dan buku-buku sejarah musik yang tebal-tebal?
Kalau jawabannya iya, berarti kamu memang punya passion di bidang tersebut.
c. Sifat dan kepribadian kamu seperti apa? Menurut Anna Vedel, psikolog dari Universitas Aarhus di Denmark, proses memilih jurusan sebetulnya balik lagi ditentukan oleh kepribadian diri masing-masing, lho.
Sebagai contoh, kalau kamu senang banget mengulik isu-isu current di dunia, merasa pengetahuan tentang world issues memang penting, bisa berdebat berjam-jam sama pacar tentang isu-isu politik dan kebijakan pemerintahan, dan selalu melihat masalah dari berbagai sudut pandang untuk menemukan solusinya, berarti kamu cocok masuk jurusan kuliah Politik.
Baca, deh, contoh-contoh lain kecocokan jurusan kuliah dan kepribadian di sini!
3. Buat daftar hal-hal yang kamu sukai, dan hal-hal yang kamu kuasai. Berbeda, lho!
Kalau kamu masih belum mantap dalam menentukan jurusan kuliah, buat dua daftar panjang bidang yang kamu sukai dan bidang yang kamu kuasai, lalu seimbangkan hal-hal yang kamu sukai dan kamu kuasai tersebut
Berdasarkan daftar tersebut, lihat apakah tiga bidang di daftar kedua cukup mendukung tiga bidang di daftar pertama? Apakah bidang yang kamu sukai terlalu jauh dari bidang yang kamu kuasai? Biasanya, tiga bidang teratas di daftar pertama dan daftar kedua nggak bakal jauh-jauh banget bedanya, sob. Nah, ambil benang merah bidang yang saling mendukung untuk menjadi jurusan kuliah kamu.
Kalau bingung, baca cara membuat daftar perbandingan tersebut di sini.
4. Ikuti tes minat bakat gratis di Youthmanual
Walaupun Youthmanual punya fitur tes minat, bakat, dan kemampuan yang oke banget, kami tetap merekomendasikan kamu untuk menggali diri kamu sendiri dulu (seperti di poin 1 dan poin 2). Soalnya, bagaimanapun juga, jawaban yang paling mantap dan benar datang dari kata hati kamu sendiri.
Kalau kamu masih ragu—terutama kalau kamu stuck di antara beberapa pilihan—coba, deh, ikut tes assessment minat dan bakat dari Youthmanual.
Lewat tes ini, kamu jadi bisa tahu apa yang kamu sukai dan kamu kuasai serta menunjukkan kelemahan dan kekuatan terbesar kamu.
Menggunakan pendekatan life-design dari Mark Savickas dan didukung oleh riset psikologi, tim psikolog Youthmanual mengembangkan modul Self Discovery dan Life Design untuk membantu kamu memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai diri kamu, minat kamu dan mendapatkan rekomendasi profesi beserta jurusan kuliah yang paling sesuai buat kamu.
Tes minat bakat di Youthmanual akan terbagi ke dalam beberapa modul. Semakin lengkap pertanyaan yang kamu jawab, kamu akan semakin mengenal diri kamu sendiri.
Kalau kamu merasa hasil tesnya nggak cocok atau nggak sesuai dengan keinginan kamu, berarti mungkin
- Kamu memang nggak berbakat dalam jurusan yang kamu minati. Kamu harus ikhlas, lho!
- Kamu nggak mengisi tes ini dengan sungguh-sungguh
Namun harus diingat, hasil tes minat bakat manapun—termasuk tes minat bakat dari Youthmanual—hanya akan memberikan kamu REKOMENDASI. Ingat, cuma rekomendasi, bukan vonis. Jadi kalau kamu benar-benar merasa nggak sreg dengan hasil tes minat, bakat, dan kemampuan Youthmanual, ya sudah, ikuti kata hatimu sendiri. You know yourself better than anyone else!
5. Kenali jurusan-jurusan incaran kamu sebaik-baiknya
Setelah melakukan langkah 1-5 di atas, mungkin akhirnya kamu jadi mantap dengan 2-3 jurusan kuliah incaran. Hore! Lumayan, lho. Yang mungkin awalnya kamu nge-blank sama sekali, jadi punya beberapa kandidat.
PR kamu selanjutnya adalah mengenali jurusan-jurusan tersebut sebaik-baiknya.
Pertama, analisa kelemahan dan kekuatan jurusan-jurusan tersebut dengan metode SWOT (baca cara melakukannya di sini). Dari situ, mungkin pilihan kamu jadi mengerucut lagi. Misalnya, dari 3 pilihan jurusan menjadi 2 pilihan jurusan.
Kedua, cari tahu serba-serbi jurusan-jurusan incaran kamu sebaik-baiknya. Tak kenal maka tak sayang, lho, sob. Kalau naksir sama orang aja, kamu pasti berusaha kepoin dia sekepo-keponya ‘kan? Begitu juga kalau kamu naksir sama jurusan.
Beberapa hal yang harus kamu cari tahu adalah:
- Apakah jurusan ini termasuk ilmu murni, atau jurusan pendidikan? Cari tahu detil perbedaannya di sini!
- Apa aja, sih, yang dipelajari? Apa contoh-contoh mata kuliahnya?
- Apa saja profesi atau pekerjaan yang sejalan dengan jurusan ini?
- Jurusan yang kamu minati unggul di kampus mana aja?
- Bagaimana akreditasi atau nilai jurusan di universitas yang dituju?
- Bagaimana fasilitas yang mendukung perkuliahannya?
- Biaya kuliahnya berapa?
- Bagaimana tingkat persaingannya?
- Berapa tahun durasi kuliahnya?
- Bagaimana syarat dan ketentuannya?
- Akreditasi kampusnya apa? Baca selengkapnya tentang memilih kampus lewat akreditasi di sini.
- Kalau kamu perlu lintas jurusan, apakah jurusan ini menerima siswa lintas jurusan?
Soal mengulik dan mencari tahu jurusan kuliah incaranmu, baca penjelasan lengkapnya di sini dan sini.
6. Kalau kamu harus lintas jurusan, persiapkan diri sebaiknya
Praktek IPC—alias lintas jurusan dari jurusan IPA (saat SMA) ke jurusan IPS (saat kuliah) atau sebaliknya—memang bisa dilakukan. Tetapi belum tentu semua jurusan memperbolehkan lintas jurusan, tergantung masing-masing PTN dan jurusan serta jalur tesnya, khususnya untuk SNMPTN.
Misalnya, berdasarkan situs SNMPTN, di Universitas Indonesia ada 32 jurusan IPS dan 27 jurusan IPA yang bisa dipilih untuk SNMPTN. Anak IPA bisa lintas ke SEMUA jurusan IPS di UI, tetapi anak IPS nggak bisa lintas semua jurusan.
Sedangkan untuk SNMPTN di Universitas Gadjah Mada, ada 23 jurusan IPS dan 43 jurusan IPA tersedia. Anak IPA bisa lintas jurusan ke SEMUA jurusan IPS, sedangkan anak IPS hanya bisa lintas jurusan ke SATU jurusan IPA, yaitu jurusan Pembangunan Wilayah.
Di sisi lain, lintas jurusan lewat SBMPTN lebih fleksibel daripada lewat SNMPTN. Dengan kata lain, lewat SBMPTN, siswa IPA maupun IPS bisa mengambil IPC.
Nah, kamu harus cari tahu aturan-aturan IPC ini untuk jurusan dan kampus incaranmu masing-masing, entah dengan mengulik situs SNMPTN, menghubungi kampus terkait, atau ketok pintu kantor Dinas Pendidikan Tinggi sekalian. Niatin sekalian, sob!
Untuk pengenalan, baca serba-serbi IPC di sini dan di sini, ya!
Trus, kalau sudah paham tentang IPC, pertimbangkan dulu plus-minusnya mengambil IPC. Kalau tetap mantap, persiapkan, deh, diri kamu untuk jadi anak IPC. Belajarnya harus ekstra keras, lho! Siap?
7. Jangan lupakan pilihan kedua
Dalam pacaran, sebaiknya kamu jangan punya pilihan kedua lah, ya. Kalau sudah mantap sama satu orang, fokus ke dia aja!
Agak berbeda dalam memilih jurusan kuliah. Walaupun kamu sudah punya jurusan incaran utama, jangan lupa, kamu juga harus punya pilihan kedua, terutama untuk di SBMPTN.
Jangan sampai kamu mantap banget dengan pilihan pertama kamu, tetapi nge-blank ketika ditanya pilihan keduanya. Bagaimana cara menentukan pilihan jurusan kuliah kedua dengan tepat? Baca di sini!
8. Last but not least, libas segala kendala yang menghalangi kamu masuk ke jurusan impianmu
Sampai di sini, seharusnya kamu sudah benar-benar mantap dengan sebuah jurusan, serta rela mati-matian membela jurusan tersebut. Jangan cepat keok!
Bayangin kalau Shawn Mendez atau Selena Gomez bersedia jadi pacar kamu. Kamu bakal mati-matian bela-belain sampai kalian bisa pacaran, dong? Walau harus memanjat gunung, berenang di lautan, dan lari ke hutan pun pasti akan dijabanin.
Sama halnya dengan jurusan kuliah. Mungkin ada banyak kendala yang akan kamu temui sebelum bisa masuk ke jurusan kuliahmu, misalnya, dilarang orangtua, nggak punya biaya, atau merasa kurang mampu masuk jurusan tersebut. Nah, baca trik-trik untuk menghadapinya di sini dan di sini.
Pokoknya jangan jadikan rintangan sebagai penghalang, sob, tapi jadikan pecut agar kamu lebih semangat. Ahzek!
(sumber gambar: aktn.deviantart.com, mentor.bigthink.com, termene.ro, goturkeytourism.com, zenius.net, acefitness.org, youtube.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus