8 Tanda Bahwa Kamu Cocok Berkarier Sebagai Atlet Profesional
- Dec 15, 2017
- Nadia Fernanda
Bagi sebagian orang, meniti karier di bidang olahraga mungkin aja menjadi opsi paling menarik yang bisa kamu jajal di masa depan. Salah satunya adalah Atlet, yang bisa dibilang sebagai the star of the show dalam bidang ini.
Seperti profesi-profesi pada umumnya, jadi Atlet itu pun harus cocok-cocokan, lho. Maksudnya, kamu harus punya “modal” yang menunjang untuk memenuhi standar kompetensi sebagai Atlet. Bukan berarti sekadar ngefans sama cabang olahraga tertentu dan sering nontonin pertandingan cukup untuk bikin kamu layak menjadi seorang Atlet. Apalagi jika kamu bercita-cita menjadi Atlet profesional yang akan kerap unjuk gigi di ajang perlombaan nasional dan internasional dan mengharumkan nama Indonesia. Ihiy!
Nah, buat kamu yang ingin berkarier menjadi seorang Atlet profesional, harusnya sih kamu…
1. Menyenangi mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Gaes, kalau kamu merasakan hal seperti ini selama masa-masa kecil dan sekolah dasar, bisa dibilang ini adalah tanda-tanda awal dimana kamu mulai bisa mempertimbangkan untuk menjadikan Atlet profesional sebagai jalan kariermu.
Berbeda dengan anak-anak yang menganggap jam pelajaran Pendidikan Jasmani sebagai momen “kabur-kaburan ke kantin”, kamu beneran menikmati jam pelajaran ini karena kamu at least bisa melakukan aktivitas fisik. Nggak heran, deh, kalau kamu nggak pernah ngeluh tiap kali guru olahragamu niup priwitan, dan nilai Pendidikan Jasmani-mu pasti selalu lebih tinggi dibanding yang lain.
2. Nggak menganggap olahraga cuma sebatas hobi
Seseorang yang emang beneran punya passion besar di suatu hal pasti nggak bakal setengah-setengah ketika “terjun” ke dalamnya. Begitu pula jika kamu memiliki passion besar dalam bidang kesehatan dan olahraga, apalagi bercita-cita menjadi Atlet profesional. Pastinya kamu akan ngerasa rugi besar kalau kamu menjalaninya dengan nggak sepenuh hati.
Which means, kamu nggak menganggap olahraga sebagai sebatas hobi untuk menghibur diri di waktu senggang. Kamu terus berusaha mencari cara untuk menjadikan olahraga sebagai hal yang harus kamu lakukan sehari-hari. Entah itu ketika kamu join ekskul cabang olahraga favoritmu, gabung di komunitas olahraga, atau bahkan sesimpel ikutan hal-hal yang berbau aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran tubuhmu agar kamu tetep stay in shape. Asedap.
3. Memiliki kecerdasan fisik
Gaes, kalau kamu belum tahu, kecerdasan manusia itu jenisnya ada 9, lho. Dan kecerdasan fisik itu termasuk salah satunya. Kecerdasan fisik memiliki arti bahwa kamu dapat mengandalkan kekuatan fisik kamu dengan optimal dalam mengerjakan segala sesuatu, dan kamu juga lihai dalam menyeimbangkan kesinergisan antara pikiran dan badan kamu.
Nggak cuma paham soal kekuatan fisik, tapi kamu juga paham dengan fungsi serta pemanfaatan idealnya. Apalagi syarat utama untuk dapat menjadi Atlet yang jempolan adalah memiliki refleks alias kinerja motorik yang baik.
4. Memiliki fisik yang mendukung
Ngomong-ngomong soal fisik, kamu juga nggak boleh lupa kalau kamu harus memiliki bentuk fisik yang mendukung dengan kualifikasi cabang olahraga yang menjadi favoritmu. Misalnya, bentuk fisik ideal seorang pebasken belum tentu sama dengan seorang pesenam lantai. Bukan berarti kamu yang tinggi kekar berpotensi menjadi seorang Atlet, dan bukan berarti kamu yang kecil mungil nggak berkesempatan menjadi seorang atlet.
Lihat aja Misty Copeland, brand ambassador-nya Under Armour yang berhasil jadi balerina (iya, menari itu juga olahraga) profesional meskipun perawakannya yang “kekar” dan nggak balerina banget. Olimpiade dan Pekan Olahraga juga bukan untuk mereka yang punya fisik sempurna. Intinya, mimpimu menjadi seorang Atlet nggak akan keburu kandas cuma gara-gara perkara fisik!
5. Sudah terbiasa hidup sehat
Namanya juga melakukan banyak ativitas fisik, pastinya para Atlet selalu dituntut untuk bisa menjaga gaya hidup mereka sesehat mungkin. Nah, buat kamu yang udah terbiasa hidup sehat, artinya kamu nggak akan kesulitan untuk keep up dengan Athletes’ lyfe. Hehehe.
Membiasakan hidup sehat itu sebenernya nggak sesulit dan nggak se-fancy seperti apa yang kamu lihat di postingan Instagram #bodygoals, itu, kok. Mulai dari sesimpel membiasakan diri untuk berjalan kaki, menjaga pola makan dan asupan gizi, sampai menjauhi hal-hal yang membahayakan kesehatan seperti minuman beralkohol dan merokok.
6. Memiliki sportivitas yang tinggi
Eniwei, jadi Atlet nggak melulu soal hardskill, lho, sob. Seorang Atlet yang berkualitas tentunya juga harus punya serangkaian softskill yang mumpuni agar bisa bersaing di dunia yang memiliki tingkat kompetitivitas yang sangat tinggi ini.
Misalnya, nih, Atlet tuh nggak boleh menjadi sosok yang sore loser, alias kalo kalah ngambek. Namanya juga kompetisi, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Kamu harus memiliki sportivitas yang tinggi agar kamu bisa memaknai kekalahan kamu sebagai batu loncatan, bukan alasan untuk “balas dendam”. Begitu pula jika kamu ingin mendalami cabang olahraga tim yang menuntut kerjasama tim yang baik.
7. Nggak lembek!
Being athletes ain’t easy. Jangan kira kamu ngelihat Serena Williams atau Christiano Ronaldo wara-wiri di majalah dan televisi dengan muka hepi karena hidup Atlet itu emang kayak seleb, lho, ya. Mereka tentunya sudah menempuh perjalanan panjang sampai bisa menjadi Atlet yang sukses dan influental.
Siap menjadi Atlet profesional artinya kamu siap ditempa gila-gilaan—fisik maupun mental. Atlet punya porsi latihan fisik yang rutin dan pastinya bakal berat banget kalau kekuatan fisikmu nggak mendukung. Begitu pula dengan mentalmu yang bakal sering diuji dengan jutaan ekspektasi dari keluarga, pelatih, pendukung, sampai dirimu sendiri untuk bisa menjadi yang terbaik dalam bidangmu.
8. Siap jadi “pensiunan” di usia muda
Banyak yang nggak tahu kalau usia produktif seorang Atlet ternyata nggak sepanjang usia produktif profesi pada umumnya, karena Atlet memang sangat mengandalkan performa fisik, which is akan menurun ketika manusia menginjak usia kurang lebih 30 tahun. Belum lagi risiko cidera yang (amit-amit!) bakal bikin usia produktif Atlet menjadi semakin pendek.
Tenang, bukan berarti kariermu bakal berakhir ketika kamu “pensiun” menjadi seorang Atlet, kok. Ada banyaaak banget pilihan karier lainnya yang bisa kamu jajal sebagai seorang mantan Atlet di dalam dunia olahraga. Tapi, tentunya kamu harus mempertimbangkan modal-modal tambahan yang dibutuhkan, seperti melanjutkan pendidikan tinggi di jurusan Ilmu Keolahragaan jika kamu berminat menjadi Pelatih dan Pemandu Olahraga.
***
Kalau kamu memiliki semua ciri dan karakteristik seperti di atas, rasanya cocok banget, deh, kalau kamu melanjutkan kariermu sebagai seorang atlet profesional. Dan jangan lupa: athletes are made, not born. Nggak ada yang nggak mungkin jika kamu memang bersunggung-sungguh untuk mencapai cita-citamu. Ahay.
Betewe, cabang olah raga apa, nih, yang membuatmu terinspirasi untuk menjadi seorang Atlet?
Baca juga:
- Pilah Pilih Unit Kegiatan Mahasiswa Sesuai Minat Kamu
- Bagi Kamu, Olahraga Itu Apa, Sih?
- Suka Olahraga Tapi Nggak Mau Jadi Atlet? Coba Pilih Jurusan Ini, Deh!
(sumber gambar: post-gazette.com, thesun.co.uk, avchiropractichealthcenter.com, blackmore.com.au, active.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus