Profesi-Profesi Baru Apa Aja yang Muncul di Era Revolusi Industri 4.0? (Bagian 1)
- Dec 18, 2018
- Fitria Aisyah
Saat ini, kita sedang memasuki era baru, lho, gaes—yaitu Revolusi Industri Keempat atau sering disebut dengan istilah populer Revolusi Industri 4.0. Revolusi industri gelombang keempat ini hampir sama dengan Revolusi Industri Ketiga.
Bedanya, Revolusi Industri 4.0 mulai ditandai dengan bersatunya beberapa teknologi. Sehingga kita bisa melihat dan merasakan langsung era baru—yang menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.
Kemunculan Revolusi Industri 4.0 ini pastinya memiliki dampak positif dan negatif, gaes. Salah satu dampak negatifnya adalah hilangnya beberapa profesi yang telah ada sejak era Revolusi Industri 1 sampai 3. Tapi secara bersamaan, tergerusnya berbagai profesi itu, juga akan memunculkan jenis pekerjaan baru sebagai dampak positifnya.
Nah, profesi di bawah ini mungkin bisa menjadi pilihan kamu yang ingin sukses berkarir di Revolusi Industri 4.0.
Seseorang bisa disebut sebagai Content Creator ketika ia mampu menciptakan sebuah konten yang bermakna dan memiliki kekuatan yang besar (power) untuk orang-orang. Menjadi seorang Content Creator bukanlah hal mudah, lho, gaes.
Selain konsep ide kreatif, pengemasan yang menarik sangat diperlukan untuk menunjang terbuatnya konten dengan baik. Peka terhadap tren dan peristiwa yang sedang populer di kalangan warganet bisa menjadi senjata mereka dalam memproduksi konten-konten populer di berbagai platform media sosial.
Jadi, buat para calon Content Creator (atau sedang belajar), jangan pernah patah semangat! Karena profesi ini menuntut pekerjanya untuk punya kemampuan komunikasi tinggi dan bisa bercerita.
2. Content Writer dan Copywriter
Content Writer dan Copywriter emang sama-sama punya tugas untuk menulis. Tapi ternyata, dua profesi ini berbeda, gaes. Content writer membuat konten untuk dikonsumsi pembaca. Sedangkan Copywriter menuliskan konten yang cenderung berbau promosi—sehingga konsumen bisa kepincut sama sebuah produk .
Keduanya memiliki daya tariknya masing-masing. Sebab untuk urusan gaya penulisan, tentu orang-orang punya seleranya masing-masing.
3. Spesialis Media Sosial/Social Media Strategist
Jaman sekarang, sapa sih yang nggak punya akun sosial media? Hampir semua orang punya. Bisnis online pun kian menjamur. Tren iklan pun bergeser, dari media televisi ke media sosial. Jadilah dibutuhkan seorang Social Media Strategist untuk keperluan branding sekaligus mengiklankan suatu brand.
Tugas seorang Social Media Strategist ternyata nggak mudah, lho. Social Media Strategist bertanggung jawab atas konten, mengadakan event, menganalisa feedback dari warga net, menciptakan identitas brand, serta berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Seringkali, Social Media Strategist harus merangkap sebagai Customer Service juga, gaes.
Semua orang pasti pernah mencari informasi apapun melalui mesin pencari seperti Google, Yahoo, Bing, dan sebagainya. Alhasil, mesin pencari menjadi salah satu kanal pemasaran yang mustahil diabaikan di era digital ini.
Inilah mengapa profesi SEO (Search Engine Optimization) Specialist semakin banyak dibutuhkan saat ini—terutama oleh perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan kanal digital, seperti website. Di situlah peran SEO specialist sangat diperlukan, gaes.
SEO specialist bertugas mengoptimasi website sedemikian rupa sehingga website tersebut berada di halaman pertama Google. SEO Specialist harus bersaing dengan SEO Specialist dari website pesaingnya. Selain itu, seorang SEO Specialist juga harus selalu update informasi mengenai algoritma Google yang terus menerus diperbarui. Wihh, banyak, yaa?
Fyi, keahlian ini masih terbilang langka, gaes—sehingga perusahaan banyak yang membayar cukup mahal untuk posisi ini.
5. Cyber Security
Kalo kamu benar-benar memahami seluk beluk dunia internet dan berbagai celahnya, maka Cyber Security adalah bidang pekerjaan yang cocok. Banyak lho, perusahaan teknologi yang membutuhkannya. Sebab, ancaman peretasan dan pembocoran data saat ini juga semakin bertambah.
Oya, selain kemampuan IT, Cyber Security juga harus bisa mengedukasi orang agar terhindar dari serangan cyber.
6. Digital Public Relations
Sebenarnya, Digital Public Relations merupakan pengembangan dari bidang Public Relations atau Hubungan Masyarakat . Perbedaannya cuma terletak pada media yang digunakan, gaes.
Kalo Public Relations fokus pada media elektronik dan cetak, Digital Public Relations fokus dalam membangun citra secara digital melalui kanal-kanal di internet—termasuk website, media sosial, dan email.
7. Manajer Pemasaran Digital/Digital Marketing
Ini masih terkait dengan perkembangan dunia digital yang sangat pesat. Kalo dulu, kita cuma tau televisi, radio dan kanal iklan seperti pamflet, leaflet, billboard, dan lain-lain untuk promosi, maka kini ada kanal digital yang sulit diabaikan (Google, media sosial, E-mail, website, dan lain-lain).
Seorang Pemasar Digital harus bisa menguasai SEO, Strategi Media Sosial, hingga produksi Content Digital yang efektif. Tujuannya, untuk memaksimalkan potensi pemasaran perusahaan atau membangun sebuah merek ataupun untuk pemasaran.
Agar menjadi ahli di bidang ini, kamu perlu mengikuti tren yang sedang terjadi dan membaca banyak buku mengenai pemasaran—terutama dalam bidang digital, untuk memperdalam penguasaanmu.
8. Developer Software, Aplikasi/App Developer
Hampir sama dengan Web Programmer, App Developer juga bertugas membangun atau mengembangkan software menggunakan bahasa pemrograman. Bedanya, yang dibangun adalah aplikasi.
Kalo kamu sering lihat di smartphone ada macam-macam aplikasi yang kamu gunakan setiap hari. Nah, itulah hasil kerja seorang App Developer. Tentunya, seorang App Developer harus menguasai algoritma dan logika pemrograman, serta menguasai bahasa pemrograman seperti HTML, Ruby, Java, PHP, dan sebagainya.
Penggunaan internet semakin tinggi, banyak perusahaan mau nggak harus menyasar ranah digital agar jangkauan pemasaran semakin luas. Nah, agar bisa bersaing, hampir semua perusahaan perlu memiliki alamat daring berupa website. Di sinilah, peran dari seorang Web Developer sangat dibutuhkan.
Web Developer adalah seseorang yang menciptakan aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman. Pada dasarnya, Web Developer membuat berbagai hal terjadi pada sebuah website.
Peran Web Developer adalah sebagai penghubung dari semua sumber daya yang akan digunakan pada sebuah website—mulai dari pemanggilan database, membuat halaman website yang dinamis, hingga mengatur cara pengunjung untuk berinteraksi dengan elemen-elemen dari website tersebut.
Untuk menjadi seorang Web Developer, jalannya sangatlah panjang, gaes. Ada banyak bahasa pemrograman yang harus dipelajari kalo kamu mau menjadi Web Developer, entah itu front-end ataupun back-end developer. Tapi, HTML dan CSS bisa kamu jadikan titik awal untuk belajar Web Developer baik oleh front-end maupun back-end.
Baca juga:
-
Apa yang Harus Dilakukan Anak Muda Supaya Bisa Sukses di Era Teknologi dan Digital
-
4 Kemampuan Non-Teknis yang Tetap Harus Dimiliki di Era Digital Ini
-
Wajib Dimiliki Saat Mencari Kerja: Literasi Digital dan Kemampuan Teknologi
(Sumber gambar: restart-project.eu, seoexpertbrad.com, digitalentrepreneur.id, radiotoday.com.au, gtgtechnologygroup.com, biroebadai.blogspot.com, dazeinfo.com, webore.co.in, medium.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus