Persiapan Kuliah
Panduan ini akan membantumu untuk menyusun rencana kuliah dari bangku sekolah, mengenali bidang-bidang program studi kuliah, serta memilih kampus yang paling tepat buatmu.
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) adalah jalur masuk pertama yang dapat kamu ikuti untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Jalur SNMPTN pertama kali dilaksanakan di tahun 2011, dengan nama SNMPTN undangan untuk membedakannya dengan jalur ujian tulis. Sejak tahun 2013, SNMPTN kini dijadikan istilah untuk seleksi masuk PTN tanpa tes, dan seleksi PTN dengan tes berganti nama menjadi SBMPTN.
Yakin banget, deh, kamu yang udah punya mindset "masuk PTN harga mati" nggak bakal asing lagi dengan seleksi PTN satu ini. Berdasarkan lini waktu, SNMPTN adalah jalur masuk pertama yang bisa kamu ikuti dalam rangkaian 3 jalur masuk PTN. Sederhananya, SNMPTN atau jalur undangan adalah sebuah sistem seleksi yang mana PTN ‘mengundang’ kamu untuk menjadi mahasiswanya tanpa harus melewati tes berupa ujian tertulis.
Ngomong-ngomong jalur tanpa tes, apakah artinya kalau "diundang" kamu pasti bakal keterima di PTN idaman? Trus, siapa aja yang berhak mendapatkan "undangan" ini? Apakah karena kamu "diundang" artinya menembus PTN bakal semudah yang kamu bayangkan?
Daripada semakin banyak asumsi-asumsi absurd yang bermunculan seputar SNMPTN dan kamu jadi makin galau dengan kepastian lulus-nggaknya hasil SNMPTN-mu, ada baiknya kalau kamu persiapkan dirimu dengan pengetahuan seputar SNMPTN—mulai dari hal yang paling dasar, tips dan trik cantik sukses tembus SNMPTN, sampai langkah taktis yang harus kamu lakukan jika seandainya (amit-amit!) kamu nggak berhasil menembusnya. Cekidot!
Gimana, Sih, Alur dan Tata Cara Pendaftaran SNMPTN?
Pendaftaran SNMPTN dimulai saat sekolah melakukan pengisian dan verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa. Dalam periode tersebut, siswa akan diberikan daftar nilai hasil belajar (rapor) dari semester 1 hingga 5.
Kamu sebagai siswa akan diarahkan untuk memastikan apakah data yang tersaji sudah benar atau masih ada kesalahan. Hal ini dilakukan karena data nilai inilah yang dijadikan acuan oleh sekolah untuk melakukan verifikasi nilai siswa di PDSS. Nah, kalau datanya sudah dirasa benar, maka nilai mereka bisa langsung dimasukkan ke PDSS oleh guru; sebaliknya, jika masih ada kesalahan maka data tersebut akan diralat terlebih dahulu oleh pihak sekolah sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam PDSS.
Setelah itu, semua siswa akan diberikan password oleh sekolah untuk login ke laman SNMPTN. Di laman tersebut, siswa diharuskan untuk mengganti password dan melakukan verifikasi data serta nilai yangs sudah di-input sebelumnya oleh sekolah. Proses verifikasi oleh siswa ini berlangsung selama beberapa hari, dan jika hingga tenggat waktu kamu nggak melakukan verifikasi, maka kamu akan otomatis gugur dalam pendaftaran SNMPTN.
Setelah semua proses ini selesai, tinggal tunggu, deh, pengumuman apakah kamu dapat melanjutkan pendaftaran SNMPTN atau nggak. Kuota sekolah untuk pendaftar SNMPTN sangat ditentukan oleh akreditasinya. Semakin tinggi akreditasi sekolahmu, semakin besar kuota pendaftaran SNMPTN yang diberikan kepada para siswanya. Nah, nilai kamu yang tadi sudah di-input di PDSS akan di-ranking oleh panitia pusat secara paralel untuk menentukan apakah kamu termasuk ke dalam kuota sekolah yang sudah ditentukan tadi.
FYI, peringkat ini ditentukan oleh nilai per mata pelajaran kamu, lho. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Ketika kamu sudah mendapatkan pengumuman bahwa kamu termasuk ke dalam kuota sekolah untuk pendaftar SNMPTN, baru deh kamu bisa melakukan pendaftaran dengan mengisi biodata, foto, memilih jurusan, dan juga mengunggah sertifikat serta portofolio (jika dibutuhkan).
Dilansir dari laman resmi SNMPTN, berikut adalah alur pendaftaran SNMPTN bagi siswa:
SNMPTN: Frequently Asked Question
Selain berjuang mendapatkan nilai-nilai akademik yang memuaskan selama 5 semester, mengumpulkan informasi penting yang relevan seputar SNMPTN juga nggak kalah penting untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi selama proses SNMPTN, yang bisa aja berakibat fatal (baca: nggak lolos SNMPTN). Apalagi sampai saat ini masih banyak informasi yang simpang-siur soal SBMPTN karena banyaknya perubahan kebijakan dari tahun ke tahun serta transparansi penilaian SNMPTN yang, seriously, abu-abu banget.
Nah, buat kamu yang bakalan menghadapi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, kamu wajib meluangkan waktu untuk menyimak pertanyaan-pertanyaan seputar SNMPTN di yang paling sering ditanyakan ke Youthmanual—beserta jawabannya!—di bawah ini.
Q: Aku anak SMK/Madrasah Aliyah. Aku punya kesempatan untuk ikutan SNMPTN, nggak, ya?
A: Berkesempatan, dong. Semua siswa kelas 12 SMA, MA, SMK, Sekolah Republik Indonesia di luar negeri, dan sederajat bisa mengikuti SNMPTN. Yang penting, sekolah tersebut punya NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional).
Q: Sekolahku belum terakreditasi, nih. Artinya aku nggak bisa ikut SNMPTN, dong?
A: Tenang, kamu tetap berpeluang mengikuti SNMPTN, dengan syarat kamu adalah yang termasuk 5 persen siswa terbaik di angkatanmu. Lebih lengkapnya, peringkat siswa yang yang bisa mengikuti SNMPTN berdasarkan ketentuan tahun 2017 lalu adalah sebagai berikut.
Q: Apa kriteria peringkat siswa sehingga bisa mengikuti SNMPTN?
A: Dalam hal penilaian akademis, peringkat siswa di tiap sekolah dinilai dari nilai rapor semester 1 hingga semester 5. Nilai yang dilihat adalah beberapa mata pelajaran, yaitu:
Untuk jurusan IPA, nilai yang diperhitungkan adalah: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, Biologi.
Untuk jurusan IPS, nilai yang diperhitungkan adalah: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sosiologi, Geografi.
Untuk jurusan Bahasa, nilai yang diperhitungkan adalah: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sastra Indonesia, Antropologi, Bahasa Asing Lain.
Untuk SMK, nilai yang diperhitungkan adalah: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta mata pelajaran teori dan praktik sesuai kejuruannya.
Q: Apakah siswa jurusan IPA bisa mengambil prodi Soshum untuk SNMPTN / Apakah siswa jurusan IPS bisa mengambil prodi Saintek untuk SNMPTN? / Apakah siswa SMK bisa mengambil prodi Soshum dan Saintek untuk SNMPTN? / Apakah siswa jurusan Bahasa bisa mengambil prodi Soshum dan Saintek untuk SNMPTN?
A: Pada dasarnya, semua siswa disarankan untuk mengambil prodi yang relevan dengan jurusan saat SMA. Namun, lintas jurusan di SNMPTN memungkinkan APABILA diperbolehkan oleh kampus dan prodi yang dituju.
Dari pengamatan Youthmanual, jurusan IPA adalah jurusan yang paling fleksibel karena umumnya bisa mengambil hampir semua program studi bidang Saintek dan Soshum.
Jurusan IPS biasanya hanya bisa mengambil prodi Soshum di SNMPTN. Jurusan Bahasa malah cuma bisa mengambil sebagian prodi Soshum. Sementara jurusan SMK bisa mengambil sebagian jurusan Soshum dan beberapa jurusan Saintek. Aturan ini pun nggak selalu berlaku sama di tiap-tiap PTN.
Contohnya adalah pada SNMPTN di ITB. Seluruh prodi Saintek dan Soshum bisa diambil siswa jurusan IPA. Jadi, Sekolah Bisnis dan Manajemen serta Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB bisa diambil siswa IPA.
Di sisi lain, siswa jurusan IPS bisa mengambil prodi Soshum, seperti Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB serta Fakultas Seni Rupa dan Desain. Sayangnya, mereka nggak bisa mengambil prodi Saintek sama sekali. Siswa jurusan Bahasa dan SMK pun hanya bisa mengambil Fakultas Seni Rupa dan Desain. Bahkan, anak SMK jurusan bidang Teknik nggak bisa mengambil prodi Elektro atau Mesin di SNMPTN.
Q: Apakah lintas jurusan memperkecil peluang untuk tembus SNMPTN?
A: Bertanya soal peluang tembus SBMPTN (lintas jurusan atau tidak) sama saja menanyakan hal yang tidak pasti. Soalnya, kebijakan penilaian dalam SNMPTN tidaklah sama antara satu PTN dengan PTN lain, dan transparansinya tidak pernah dibocorkan kepada publik. Jadi, tidak ada informasi yang memvalidasi ataupun membantah pernyataan bahwa ambil lintas jurusan akan memperkecil peluang kamu untuk menembus SNMPTN.
Tapi, kamu bisa memprediksi peluangmu untuk menembus suatu program studi lintas jurusan dengan cara melihat data Sebaran Siswa Diterima SNMPTN di masing-masing jurusan PTN. kamu bisa cek caranya di artikel berikut ini.
Q: Aku termasuk salah satu siswa yang terpilih untuk ikutan SNMPTN di sekolahku. Boleh, nggak, kalau aku nggak mendaftarkan diri untuk SNMPTN?
A: Meskipun kamu termasuk siswa yang terpilih untuk ikutan SNMPTN, kamu berhak untuk tidak mengikutinya. Malah lebih baik untuk tidak mendaftar ketimbang mendaftar dan mengundurkan diri setelah diterima. Selain menyia-nyiakan kesempatan, kamu juga dianggap "mencoreng" reputasi sekolahmu yang (katanya) akan berpengaruh pada penerimaan peserta SNMPTN asal sekolahmu di PTN terkait tahun berikutnya.
Q: Ketika mendaftar di laman SNMPTN, kalau aku salah input data diri/NISN/salah crop foto dan keburu difinalisasi, itu gimana ya? Apakah akan mempengaruhi lolos/tidaknya SNMPTN?
A: Nggak, kok. Untuk kesalahan-kesalahan minor pada saat input data (nama, tanggal lahir, alamat, kode pos, NISN, cropping foto, dll) nggak akan mempengaruhi lolos atau tidaknya kamu dalam mengikuti proses SNMPTN, karena kamu masih bisa mengubah informasi tersebut ketika daftar ulang di PTN terkait setelah kamu dinyatakan lolos. Jika ada kesulitan, kamu bisa menghubungi langsung call center panitia SNMPTN di nomor + 62 8041 450 450.
Yang penting, sih, kamu jangan sampai salah input program studi pilihan. Bisa berabe!
Q: Apakah sebaiknya aku cuma satu pilihan program studi dan kampus atau satu kampus yang satu provinsi aja supaya peluang lolosnya makin besar?
A: Hanya memilih satu jurusan atau memilih kampus di provinsi tertentu sama sekali nggak akan memperbesar peluang kamu lolos SNMPTN di PTN dan program studi terkait. Yang jelas, kamu perlu memenuhi persyaratan pemilihan program studi dan kampus, yaitu:
* Maksimal 3 pilihan program studi.
* Maksimal 2 kampus, salah satunya di provinsi yang sama dengan tempatmu mendaftar. Kalau hanya memilih 1, maka bebas di PTN mana saja.
* Maksimal 2 program studi untuk 1 kampus. Boleh dengan komposisi 2 program studi di PTN 1, dan 1 program studi di PTN 2 atau 1 program studi di PTN 1, dan 2 program studi di PTN 2. Jadi nggak bisa memilih tiga program studi dari kampus yang sama.
* Urutan pilihan menunjukkan prioritas kamu.
Yang wajib kamu perhatikan saat memilih prodi dan kampus adalah persyaratannya. Program studi tertentu di suatu kampus bisa punya persyaratan tersendiri. Jika kamu nggak bisa memenuhi syarat tersebut, maka bisa dipastikan kamu nggak akan punya peluang.
Q: Apakah perlu mencantumkan portofolio saat mendaftar SNMPTN?
A: Hanya beberapa program studi yang mensyaratkan portofolio, yakni jurusan bidang seni rupa, seni tari, seni musik, olahraga, dan drama teater. Portofolionya bisa berupa karya, video kemampuan, serta dokumen lainnya. Perinciannya adalah sebagai berikut:
Olahraga
- Mengisi formulir kesehatan siswa yang memuat data fisik seperti tinggi dan berat badan, kondisi jantung dan mata, riwayat penyakit (bila ada), serta pernyataan sehat/tidak sehat yang ditandatangani oleh dokter/tenaga medis dan dicap oleh institusi kesehatan/rumah sakit/klinik
- Piagam, serifikat, dan surat penghargaan.
- Rekomendasi dari Komisi Olahraga Nasional Indonesia atau pengurus cabang olahraga resmi.
- Rekaman video yang menunjukkan keterampilan siswa ketika berolahraga. Format video MP4 atau MOV, dengan durasi 3-5 menit. Ngapain aja di video tersebut? Bukan pose-pose atau nyanyik ala seleb Youtube ya, tapi kamu harus memperkenalkan diri dengan singkat dan menunjukkan setidaknya 3 keterampilan dasar olahraga yang dipilih. Misalnya, kemampuan menggiring, menendang, dan menyundul bola dalam olahraga sepak bola.
Seni Rupa
1. Dokumen karya
- Gambar dengan teknik hitam putih yang digambar menggunakan pensil, pulpen, bolpoin, spidol, krayon, atau kombinasi alat tulis tersebut. Ingat: hitam putih, ya, bukan warna-warni. Pilihan tema gambar ditentukan oleh panitia SNMPTN, seperti pada SNMPTN 2017 lalu pilihan temanya adalah suasana demonstrasi buruh, kecelakaan lalu lintas di jalan raya, atau suasana kebun binatang yang penuh pengunjung di hari libur. Jadi jangan bikin gambar dengan tema sesuka hatimu aja.
- Gambar berwarna dengan pensil warna, spidol, cat air, cat akrilik, krayon, atau kombinasinya. Tema juga ditentukan panitia, seperti contoh pada SNMPTN 2017 lalu yaitu orang yang sdang mencuci tumpukan peralatan makan kotor di dapur, orang sedang membereskan tumpukan kaos tim dan peralatan latihan di pinggir lapangan sepakbola, atau suasana orang sedang menggambar di antara tumpukan kertas dan peralatan gambar di meja.
2. Dokumen penyerta
- Formulir pernyataan bahwa kedua gambar yang di-upload adalah karya orisinal. Formulir ini ditandatangini siswa, dan kepala sekolah, serta diberi cap sekolah.
- Piagam, sertifikat, dan surat penghargaan di bidag seni rupa (jika ada).
Seni Tari
1. Dokumen Karya
- Rekaman video menarikan tari tradisional. Ini video penampilan tunggal ini yang dibuat khusus untuk SNMPTN, bukan nyomot video saat lomba atau saat tampil di acara ekskul, lho.
- Rekaman video membawakan tari kreasi non-modern dance alias bukan tari kontemporer.
- Format video MP4 atau MOV dengan durasi maksimal masing-masing 3 menit.
2. Dokumen penyerta
- Formulir pernyataan bahwa kedua video menari yang di-upload adalah karya orisinal. Formulir ini ditandatangini siswa, dan kepala sekolah, serta diberi cap sekolah.
- Piagam, sertifikat, dan surat penghargaan di bidang seni tari (jika ada).
Seni Musik
1. Dokumen Karya
- Rekaman video menyanyikan satu lagu wajib/nasional secara solo tanpa iringan. Pilihan lagu wajib pada SNMPTN 2017 lalu adalah Nyiur Hijau, Indonesia Jaya, Tanah Tumpah Darahku, Teguh Kukuh Berlapis Baja, Saputangan dari Bandung Selatan, Gugur Bunga, dan Pada Pahlawan.
- Rekaman video siswa memainkan salah satu instrumen musik yang dikuasai atau bernyanyi dengan iringan musik. Lagu yang dibawakan bebas, dan boleh dilakukan dalam format band atau vocal group. Asalkan diberi keterangan jelas yang mana kamu serta apa peranmu dalam penampilan tersebut.
- Format video MP4 atau MOV dengan durasi maksimal 3 menit.
2. Dokumen penyerta
- Formulir pernyataan bahwa kedua video musik yang di-upload adalah karya orisinal. Formulir ini ditandatangini siswa dan kepala sekolah, serta diberi cap dari sekolah.
- Piagam, sertifikat, dan surat penghargaan di bidang seni tari (jika ada).
Seni Drama/Teater
1. Dokumen karya
- Rekaman akting monolog. Boleh menggunakan ilustrasi musik, set, dekorasi, make up, dan kostum. Nggak pakai properti sama sekali juga nggak apa-apa, kok.
- Rekaman pantomim yang ditampilkan sendirian. Boleh menggunakan ilustrasi musik, set, dekorasi, make up, dan kostum. Boleh juga tanpa itu semua.
- Format video MP4 atau MOV dengan durasi maksimal 3 menit.
2. Dokumen penyerta
- Formulir pernyataan bahwa kedua video akting yang di-upload adalah karya orisinal. Formulir ini ditandatangini siswa, dan kepala sekolah, serta diberi cap sekolah.
- Piagam, sertifikat, dan surat penghargaan di bidang seni drama/teater (jika ada).
Yang pasti, buatlah portofolio sesuai arahan dan berikan yang terbaik. Nggak hanya kualitas isinya aja yang kece, tapi resolusinya harus bagus. Sayang banget jika kamu udah buat gambar/video yang keren, tapi hasil scan-nya atau kualitas audio/videonya nggak jelas. Soalnya, portofolio itu bakalan jadi salah satu penentu kelulusan kamu.
Q: Apakah jalur SNMPTN bisa mendapatkan beasiswa Bidikmisi?
A: Bisa! Pastikan kamu sudah mendaftar Bidikmisi dan memenuhi syarat dan ketentuannya.
Q: Apakah dengan tidak mencantumkan dokumen prestasi akan memperkecil peluang lolos SNMPTN? Sejauh mana pengaruh dokumen prestasi terhadap peluang lolos SNMPTN? Trus, dokumen prestasi yang seperti apa yang sebaiknya aku cantumkan?
A: Dokumen prestasi bersifat opsional. Kalau kamu nggak punya dokumen prestasi, kamu tetep bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti SNMPTN dan berkesempatan untuk menembusnya, kok.
Sejujurnya, Youthmanual nggak tahu sejauh mana dokumen prestasi dapat mempengaruhi penilaian dan peluangmu untuk menembus program studi di PTN terkait. Selain cenderung objektif, kita juga nggak tahu apakah perilisan dokumen prestasi memiliki standardisasi tertentu untuk dapat dipertimbangkan sebagai salah satu penilaian SNMPTN. Bahkan, dari cerita teman-teman yang pernah ikut SNMPTN di tahun-tahun sebelumnya ke Youthmanual, banyak dari mereka yang berhasil lolos SNMPTN tanpa mencantumkan satu pun dokumen prestasi.
Yang jelas, sih, kalau kamu ingin mencantumkan dokumen prestasi, pastikan kalau dokumen prestasimu adalah prestasi yang terbaru (± 2 tahun terakhir), minimal tingkat provinsi, dan relevan dengan program studi yang akan kamu pilih.
Q: Di sekolahku, ada 2 orang yang mau mendaftar ke program studi X di kampus yang sama: aku dan temanku. Di tahun sebelumnya, alumni sekolahku yang berhasil keterima di program studi dan kampus terkait cuma ada 1 orang. Secara akademis, temanmu menduduki peringkat yang leih tinggi. Apakah artinya aku nggak bakal bisa lolos?
A: Sepengetahuan Youthmanual, memang ada kampus yang mempertimbangkan faktor alumni yang sudah diterima di program studi atau di kampus tersebut, tapi ada juga yang tidak. Jadi, tergantung pihak kampusnya juga, apakah mereka melihat penerimaan alumni sekolahmu di program studi tertentu, atau seberapa banyak alumni kamu di kampus, atau malah tidak terlalu bahkan nggak mempertimbangkan hal tersebut sama sekali.
Lebih jelasnya, semua kembali lagi kepada standar penilaian yang berlaku di masing-masing PTN, sih. Persaingan kamu untuk mendapatkan tempat di program studi dan kampus idaman bukan cuma dengan temanmu yang satu sekolah, tapi juga siswa-siswa lain di seluruh Indonesia. Bisa jadi kamu dan temanmu lolos, bisa jadi hanya salah satu dari kalian yang lolos, atau bahkan bisa jadi dua-duanya nggak lolos. Who knows?
Q: Gimana kalau aku mendaftar ke program studi baru atau program studi yang belum pernah menerima alumni-alumni dari sekolahku sebelumnya? Bakalan bisa lolos, nggak?
A: Sekali lagi: Who. Knows?
Seperti jawaban di atas, nggak semua PTN mempertimbangkan penerimaan alumni dari sekolahmu sebagai peluang kelulusan alias "pemberian kuota tetap" untuk sekolahmu. Jadi, jangan sampai informasi yang seperti ini menghalangi semangatmu untuk berkuliah di program studi dan PTN impian lewat SNMPTN, ya!
Q: Nilai raporku naik turun/sempat turun sekian poin/stagnan, nih. Aku bakal bisa lolos SNMPTN, nggak?
A: Rasanya konyol banget kalau kamu masih nanyain kesempatan kamu untuk dapat menembus SNMPTN ke orang lain yang bahkan nggak tahu track record akademismu sama sekali. Harusnya, ini adalah pertanyaan yang kamu ajukan ke dirimu sendiri, karena kamu-lah yang yang memegang penuh kontrol performa akademismu yang menjadi faktor penentu kesempatanmu menembus SNMPTN.
Kalau dilihat dari “aturan main” tahun-tahun sebelumnya, siswa yang memiliki performa akademik yang terus meningkat pada mata pelajaran pokok memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menembus SNMPTN. Kalau meningkat, artinya nilainya naik terus. “Kesempatan yang lebih besar” artinya nggak sama dengan “pasti lolos”. Dan kalau yang nilainya naik terus punya kesempatan yang lebih besar, artinya yang nilainya naik turun, stagnan, atau menurun punya kesempatan yang nggak lebih besar. Logikanya simpel, no?
Q: Berapa jumlah calon mahasiswa yang bakal keterima lewat SNMPTN?
A: Sesuai ketentuan pemerintah pada SNMPTN 2017, tiap PTN harus membuka jalur SNMPTN dengan daya tampung minimal 30 persen dari keseluruhan kursi yang tersedia. Penerapannya tergantung tiap PTN, misalnya di Universitas Indonesia , kuota SNMPTN 2017 adalah 30 persen, Universitas Padjadjaran 40 persen, sedangkan Institut Teknologi Bandung 60 persen.
Untuk informasi terbaru seputar kuota penerimaan lewat SNMPTN tahun ini, pantengin terus laman resmi SNMPTN dan Youthmanual, ya.
Q: Bila keterima SNMPTN, apakah masih bisa ikutan SBMPTN dan Seleksi Mandiri?
A: Bisa saja. Tapi, biasanya jadwal verifikasi serta daftar ulang SNMPTN berbarengan dengan tes SBMPTN. Otomatis, kamu harus memilih salah satunya.
Makanya, dalam memilih program studi ketika mendaftar SNMPTN jangan sampai ngasal, ya. Buang-buang waktu banget udah effort ikutan SNMPTN, keterima tapi program studinya nggak sesuai, dan harus ikutan seleksi PTN yang lain lagi?
Ingin Lolos SNMPTN? Lakukan 6 Hal Ini Dari Sekarang!
Menembus SNMPTN nggak bisa dilakukan dengan jalan instan. Apalagi, sekadar mengandalkan keberuntungan. Maka, kamu pun harus mempersiapkan SNMPTN tahun (atau kamu yang ingin mengikuti SNMPTN satu-dua tahun mendatang) sejak awal.
Kapan? Sekarang juga! Lebih-lebih, buat kamu yang duduk di kelas 12. Inilah 6 langkah yang perlu kamu lakukan demi sukses menembus SNMPTN.
1. Cari tahu ketentuan dasar SNMPTN yang paling update
Heads up! Kebijakan dan ketentuan SNMPTN yang berlaku nggak selalu sama tiap tahun pelaksanaannya. Beberapa ketentuan dasar SNMPTN yang harus kamu cari tahu adalah PTN apa aja yang membuka penerimaan mahasiswa baru lewat jalur SNMPTN, jumlah bangku yang disediakan masing-masing program studi, kuota pendaftar SNMPTN dari sekolahmu, sampai aturan dan syarat tambahan lainnya yang mungkin belum pernah ada di tahun-tahun sebelumnya.
2. Genjot nilai rapor dan pencapaian lain yang relevan
Nggak jadi masalah kalau nilai dan peringkatmu saat ini jauh lebih tinggi dari teman-temanmu. Yang penting, kamu kamu harus fokus dalam mempertahankan dan meningkatkan performa akademik maupun non-akademik yang relevan. Ingat, persainganmu bukan cuma antara kamu dan teman-temanmu, tapi juga dengan siswa-siswa lainnya di seluruh Indonesia.
3. Mantapkan pilihan PTN dan program studi idaman
Agar nggak sampai nyesel keterima di program studi yang nggak kamu sukai cuma gara-gara "yang penting masuk PTN", kamu nggak boleh asal pilih program studi dan kampus. Nggak usah pedulikan apakah program studi anu sepi peminatnya atau kampus itu nggak memberikan banyak kuota untuk penerimaan SNMPTN. Sayang kalau sampai nyesel belakangan!
4. Tanya-tanya ke senior
Mulai, deh cari tahu kakak senior alumni sekolahmu yang berhasil lolos SNMPTN, terutama mereka yang lolos di program studi dan kampus yang kamu incar. Kemudian, konsultasilah dengan mereka. Jangan lupa gali insight, tips dan trik untuk sukses lolos SNMPTN.
5. Cek jadwal SNMPTN
Pastikan kamu siap mengikuti jadwal rangkaian kegiatan SNMPTN sesuai jadwal. Secara garis besar, timeline yang harus kamu ikuti dalam proses pelaksanaan SNMPTN adalah pengisian PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa), verifikasi PDSS, pendaftaran SNMPTN, proses seleksi, sampai pengumuman hasil SNMPTN.
6. Kumpulkan portofolio dan prestasi terbaikmu
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam mendaftar SNMPTN kamu juga perlu menyertakan sertifikat atas prestasimu yang relevan beserta portofolio karya jika kamu ingin mendaftar jurusan-jurusan tertentu. Nah, daripada kamu bingung mengumpulkan satu per satu sertifikat prestasimu, kamu bisa lho menggunakan fitur CV-ku yang ada di Youthmanual untuk menyusun track record prestasi yang telah kamu raih selama bersekolah. Dengan begini, kamu akan lebih mudah memantau kegiatan, lomba, organisasi, maupun pencapaian lainnya yang telah kamu lakukan.
***
Eniwei, ada baiknya kalau kamu mengubah pemikiran bahwa perjuangan kamu untuk menembus PTN nggak selesai sampai SNMPTN aja. Bahkan, perjuangan kamu yang sebenarnya ada di SBMPTN dan UM sebagai seleksi masuk PTN yang jauh lebih objektif. Kalau persiapannya maksimal, ya pasti lolos. Nggak ada, tuh, yang namanya pakem nggak jelas “dari sekolah akreditasi anu pasti bisa lolos” atau “anak OSN itu pasti bisa lolos” seperti di persaingan SNMPTN.
So, let’s treat SNMPTN as a bonus instead of the real war. Nggak bisa nembus SNMPTN bukan berarti dunia kamu berakhir sampai di situ, kok!